Cara Dakwah Islam yang Mengibur dan Menyenangkan
oleh
Moh. Akyas
Sekarang ini musik berkembang
begitu pesatnya. Berbagai jenis aliran dan genre-nya digemari oleh seluruh
lapisan manusia tanpa batasan umur. Bahkan sikecil bayi dalam kandunganpun sudah
mendengarkan alunan musik klasik yang diputarkan ibunya. Tak terkecuali kita
sebagai manusia yang memiliki pendengaran baik. Puluhan bahkan ratusan jenis
musik yang diantaranya kita sukai. Setiap orang mempunyai jenis lagu favorit
tersendiri.
Karaoke merupakan hal yang sangat
digemari oleh masyarakat pada saat ini. Terbukti dengan menjemamurya industri
hiburan karaoke. Meskipun keberadaannya seringkali menimbulkan permasalahan.
Entah itu masalah perizinan maupun penolakan oleh sejumlah organisasi masyarakat.
Terlepas dari itu semua, kegiatan karaoke merupakan hal yang positif untuk
dilakukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh The University of
Chicago, ternyata karaoke dapat memacu sel-sel
tubuh manusia dengan baik dan menjadikan manusia merasa senang.
LifeSkill Pondok Pesantren Daarun
Najaah A’la mempunyai agenda kegiatan yang menarik setiap bulannya. Dimana
santri pondok tersebut diwajibkan menyanyikan sebuah lagu bernuansa islami
tanpa vokal (karaoke). Tak ayal kegiatan ini merupakan sebuah inovasi yang
patut untuk diacungi jempol. Kegiatan ini dicetuskan oleh sang pengasuh, KH.
Dr. Ahmad Izzuddin, M. Ag. dengan tajuk Menggali Potensi Santri. Terbukti
dengan adanya kegiatan ini para santri sangat antusias menyambutnya. Mulai
mencari lagu instrumental, menghafalkan lirik dan berimprovisasi dengan lagu
tersebut.
Kegiatan ini berjalan dengan
sukses. Saat pertamakali show, tepatnya pada waktu wisuda kemarin para santri
unjuk kemampuan masing-masing dihadapan wisudawan. Sungguh menjadi hal yang baru,
dengan pakaian khas pesantren yang religius; sarung dan pecinya para santri
dengan percaya diri menunjukkan performnya. Tidak sedikit para wisudawan yang
melewati stand LifeSkill PPDN yang mengabadikan momen tersebut, foto bersama
dan merekam penampilan santri. Tepuk tangan pun tak henti-hentinya bergema
disetiap akhir lagu.
Diakui oleh para santri, bahwa
berkaraoke ini sangat menyenangkan. Seluruh beban berganti dengan riangnya
perasaan saat membawakan lagu.Tidak hanya itu, hal terpenting diadakannya program
ini adalah untuk berdakwah. Berdakwah dengan musik. Kenapa tidak? Tidak sedikit
para ulama dahulu dalam menyampaikan ajaran islam melalui kesenian yang
diantaranya dengan lagu, seperti Mijil dan Sinom yng diciptakan oleh Sunan
Bonang. Dalam syair lagu tersebut berisi tentang pendekatan diri kepada Allah.
Dengan meresapi maknanya, kita sendiri akan merasakan hal yang berbeda
sebelumnya. Bahkan, kita pun dapat mengajak orang lain untuk melakukan hal yang
sama.
Terlebih kegiatan ini mendapatkan
penghargaan yang sangat menarik. Yaitu bagi lagu yang menempati urutan teratas
tangga lagu akan memperoleh satu bulan free bisyaroh syahriyah pondok. Tentu
saja hal ini memacu para santri untuk dapat tampil lebih maksimal. Mereka
berlomba-lomba untuk menampilkan yang terbaik, mengahayati lagu dengan sepenuh
jiwa. Setelah penampilan berakhir inilah para santri diberi hak untuk memilih
siapa yang terpilih menjadi yang terbaik diantara semuanya.
Berdakwah tidak harus dengan
ceramah melulu bukan? Ada cara lain yang dapat diterima dengan baik dan itu
adalah dengan lagu religi. Sekarang ini tidak sulit untuk mencari lagu-lagu
bernuansa islami. Banyak macam jenis lagu religi yang dapat kita temui saat
ini. Dengan mendengarkannya, hati kita merasa tentram. Terlebih dengan meresapi
maknanya. Akan terasa sejuk hati kita. Semakin kita mengingat Allah semakin
baik pula kita menjalani hidup ini.
Salah satu lagu yang dinyanyikan
oleh santri adalah Allahi Allah Kiya Karo milik Maher Zain dan Irfan Makki.
Siapa yang tahu? Ternyata lagu tersebut merupakan gabungan antara bahasa
Inggris dan india. Lagu dengan tempo sedang tersebut sangat menarik untuk
disenandungkan, diresapi maknannya. Lagu tersebut pun diterjemahkan secara
bersama-sama oleh santrinya untuk mengetahui kandungan makna yang tersirat
didalamnya.
Sebuah lagu yang mengajarkan kepada
kita untuk memahami kehidupan dengan baik. Pada bait pertama yang juga menjadi
chorus lagu ini mengajak kita untuk senantiasa menyebut asma Allah, tidak
melukai siapapun bahwa Allah satu-satunya Dzat yang memiliki alam semesta.
Dilanjutkan dengan bait selanjutnya, disebutkan beberapa perumpamaan juga
dibait bait selanjutnya. Perumpaan pertama yaitu matahari terbit yang tidak
dapat kita sangkal. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh kejadian yang sudah dan
akan kita alami adalah skenario terbaik yang sudah Allah rencanakan.
Dapat kita bayangkan seandainya
pada waktu pagi hari matahari tidak menampakkan sinarnya. Akan kemana kehidupan
makhluk-makhluk diatas bumi ini nantinya? Pun tidak selamanya cahaya matahari
akan menyampaikan radiasi panasnya secara terus-menerus. Terkadang akan mendung
dan pada akhirnya akan tenggelam diufuk barat. Begitu pula manusia, akan
terlahir kedunia ini dari orang tua
tercinta. Perlahan-lahan tumbuh menjadi balita, anak-anak, remaja,
dewasa kemudian lansia. Menjalani seluruh potongan potongan hidup, menikmati
kejadian menyenangkan dan melewati setiap rintangan hidup. Lalu pad akhirnya
akan kembali jua kepada-Nya.
Perumpamaan selanjutnya adalah
sungai yang pasti akan menemui, bertemu dengan laut. Ini menunjukkan waktu yang
kita jalani akan terus berjalan, terus mengalir seperti air. Dalam aliran
sungai tidak mungkin akan berjalan lurus, datar dari hulu ke hilir. Akan ada
saatnya aliran itu bertemu dengan bebatuan besar, berkelok menghantam
dinding-dinding batuan sungai, dan akan berakhir dimuara terluas, laut. Hal
yang dapat kita pelajari dari perumpaan ini adalah saat kita menjalani
kehidupan, tidak akan berjalan lurus-lurus saja tanpa ada halangan dan
rintangan. Selalu saja ada batuan terjal yang akan menghadang kita dalam
jalanan kehidupan. Bagaimana cara kita menghadapinya? Apakah kita akan
melompatinya dengan baik atau terseok-seok tersandung batuan tersebut? Hanya
kita sendiri yang dapat menentukkannya, dengan pikiran yang jernih dan memohon
kepada Allah untuk meringankannya dan kita akan menghadapinya dengan ringan.
Allah selalu ada didekat kita,
dihati orang-orang mukmin. Maka Allah selalu mendengar do’a yang kita
panjatkan. Ingat Allah tidak pernah tidur seperti kita. Allah tahu apa yang
kita inginkan namun Allah hanya akan memberi apa yang kita butuhkan. Jadi,
tidak setiap do’a yang kita panjatkan akan langsung terkabul. Akan tetapi
melalui proses, Allah akan memberikan disaat kita membutuhkannya. Pun, dapat
diganti dengan bentuk yang lain sekiranya hal tersebut terbaik untuk kita.
Seringkali kita tidak melihat
betapa Allah sangat mencintai kita, senatiasa memberi nikmat yang tiada
batasnya, tiada terkira. Namun, kita justru selalu merasa kurang tidak pernah
puas dengan apa yang kita dapat. Cobalah, kita buka mata hati kita ada banyak
sekali kenikmatan yang sepatutnya untuk kita syukuri. Bersyukurlah dan merasa
puaslah terhadap semua karunia Allah, karena itu yang terbaik untuk kita.
Pada akhir dan inti dari lagu ini
adalah mengajak kita untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda. Kita
melihat keatas dalam hal ibadah, memperbanyak ibadah dan berlomba-lomba dalam
kebaikan serta melihat kebawah dalam urusan duniawi, bersyukur kita menikmati
karunia yang begitu hebatnya, karena banyak orang yang kurang beruntung dibawah
kita yang tidk dapat menikmati hidup seperti kita. Yang terakhir lihat dengan
mata hati kita, dari sisi lain yang berbeda. Karena terkadang apa yang kita
lihat tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Boleh jadi kita berfikir itu
tidak baik untuk kita, ternyata malah itu hal terbaik. Juga sebaliknya, kit
berfikir seseuatu itu sangat baik dan sempurnya, namun pada akhirnya tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada.
Mari, kita berdakwah dengan lagu
islami, agar senantiasa mendekatkan diri kita kepada Allah. Meraih ridho dan
rahmat-Nya, supaya diberi kemudahan dalam hidup dan dapat bersama-sama
dikehidupan kekal nanti. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar